Menurut The Doctor, dirinya lebih cepat dengan motor pertama sehingga sempat memimpin balapan dan menempel ketat Marc Marquez.
Namun, setelah ganti motor, Rossi tercecer di belakang Marquez, bahkan sempat disalip dua rider Ducati, Andrea Iannone dan Andrea Dovizioso. Andai dua rider Ducati itu tidak tabrakan, Rossi kemungkinan gagal naik podium.
Rossi pun menyampaikan keluh-kesahnya. Dilansir Crash, Rossi merasa pergantian motor membuatnya kesulitan untuk menjalani balapan.
Semua pengendara diharuskan melakukan pergantian motor pasca-pecah ban yang dialami Scott Redding pada sesi latihan bebas ke empat. Akibat performa ban yang tidak ideal dengan sirkuit, pihak panitia juga mengurangi jumlah putaran balapan dari 25 ke 20 lap.
"Pada akhirnya saya kecewa karena dengan motor pertama saya jauh lebih kuat dan lebih kompetitif, jadi saya pikir saya bisa melakukan pertarungan yang sangat baik untuk mencoba untuk menang," kata Rossi.
"Ini juga memalukan karena selama akhir pekan kami tidak pernah punya masalah dengan ban pada Yamaha dan karena motor lain bermasalah (masalah ban Redding), kami perlu mengubah segalanya ketika kami tidak bermasalah," lanjutnya.
"Tapi ini adalah hasil yang sangat baik karena dengan trek basah mengubah tingkat grip dan dalam kondisi ini kami berjuang sangat keras. Untuk beberapa alasan dengan motor kedua dan set kedua ban saya memiliki lebih banyak masalah untuk memiliki kecepatan yang sama," tambahnya.
"Juga kondisi yang sangat buruk dan saya tidak pernah bisa mendapatkan 'irama' saya dan pada akhirnya (Maverick) Vinales tiba dan juga dua Ducati. Iannone menyalip saya di tikungan lima, tapi saya menginjak rem sangat dalam dan kami berdua melebar dan Dovizioso menyalip kami."
"Pada saat itu saya pikir podium sudah berakhir bagi saya karena saya tidak bisa melakukan apa-apa. Jadi, ini 20 poin penting untuk kejuaraan dan terutama saya sangat senang untuk tim saya dan untuk Yamaha," pungkasnya.
Finis di posisi kedua pada GP Argentina membuat ia berada di peringkat kedua klasemen sementara pebalap dengan nilai 33. Marquez di posisi satu dengan nilai 41 hasil finis kedua di MotoGP Qatar dan juara pertama GP Argentina.*
Semua pengendara diharuskan melakukan pergantian motor pasca-pecah ban yang dialami Scott Redding pada sesi latihan bebas ke empat. Akibat performa ban yang tidak ideal dengan sirkuit, pihak panitia juga mengurangi jumlah putaran balapan dari 25 ke 20 lap.
"Pada akhirnya saya kecewa karena dengan motor pertama saya jauh lebih kuat dan lebih kompetitif, jadi saya pikir saya bisa melakukan pertarungan yang sangat baik untuk mencoba untuk menang," kata Rossi.
"Ini juga memalukan karena selama akhir pekan kami tidak pernah punya masalah dengan ban pada Yamaha dan karena motor lain bermasalah (masalah ban Redding), kami perlu mengubah segalanya ketika kami tidak bermasalah," lanjutnya.
"Tapi ini adalah hasil yang sangat baik karena dengan trek basah mengubah tingkat grip dan dalam kondisi ini kami berjuang sangat keras. Untuk beberapa alasan dengan motor kedua dan set kedua ban saya memiliki lebih banyak masalah untuk memiliki kecepatan yang sama," tambahnya.
"Juga kondisi yang sangat buruk dan saya tidak pernah bisa mendapatkan 'irama' saya dan pada akhirnya (Maverick) Vinales tiba dan juga dua Ducati. Iannone menyalip saya di tikungan lima, tapi saya menginjak rem sangat dalam dan kami berdua melebar dan Dovizioso menyalip kami."
"Pada saat itu saya pikir podium sudah berakhir bagi saya karena saya tidak bisa melakukan apa-apa. Jadi, ini 20 poin penting untuk kejuaraan dan terutama saya sangat senang untuk tim saya dan untuk Yamaha," pungkasnya.
Finis di posisi kedua pada GP Argentina membuat ia berada di peringkat kedua klasemen sementara pebalap dengan nilai 33. Marquez di posisi satu dengan nilai 41 hasil finis kedua di MotoGP Qatar dan juara pertama GP Argentina.*
ikut berdiskusi pada "Gagal Juara di MotoGP Argentina 2016, Rossi Sesalkan Pergantian Motor"
Posting Komentar
Bagaimana pendapat anda tentang Berita Jadwal Sepak Bola tersebut, kawan?