Pemerintah Daerah Kota Joga akan ajukan Yogyakarta ke Unesco sebagai World Heritage City. Jika telah mendapat predikat itu, Yogyakarta akan masuk dalam list “100 places to see before you die” oleh Unesco yang dapat meningkatkan promosi secara tidak langsung di seluruh dunia.
Anggota tim nominasi Yogyakarta, Hari Dendi menjelaskan dengan mendapat status Heritage City, berbagai kegiatan ekonomi di Yogyakarta, baik di sektor pariwisata maupun sektor lainnya akan meningkat.Khususnya peningkatan pendapatan, sarana promosi, hingga jumlah wisatawan.
“Saat ini di Indonesia yang sudah ditetapkan di Subak, Bali. Kota Tua Jakarta juga diajukan Pemprov DKI Jakarta, tapi masih dalam proses,” kata Dendi seusai menemui Gubernur DIY di Kompleks Kepatihan, Kamis (25/2/2016).
Dia menambahkan, nantinya Yogyakarta akan pihaknya ajukan sebagai cultural heritage city seperti Kyoto Jepang, Hoi Anh Ancient Town Vietnam, Malaka dan Georgetown Malaysia, serta Macau Cina.
Keempat kota tersebut telah ditetapkan sebagai World Heritage City oleh Unesco.
Saat ini pihaknya baru akan melakukan persiapan lantaran dokumen yang disyaratkan tak sedikit. Adapun persiapan tersebut berupa mengidentifikasi keistimewaan situs yang tak ada duanya di dunia, serta melakukan zonasi.
Baik zona pendukung, zona buffer, dan zona inti.
“Setelahnya kita akan ajukan dokumen nominasi kepada Unesco. Dokumen tersebut merupakan hasil penelitian lapangan, dan didukung oleh Pemda dan masyarakat. Karena akan sulit lolos verifikasi ketika tidak didukung kedua elemen itu,” sambungnya.
Baca Juga: Korban Erupsi Gunung Merapi Bangun Museum Dokumenter Kebencanaan
Dendi pun mengungkapkan, sebenarnya pengaju nominasi dapat memilih satu diantara tiga kategori predikat Unesco. Adapun tiga kategori tersebut yakni warisan budaya, warisan alam, serta warisan budaya & alam. Sebenarnya, lanjut dia, Yogyakarta dapat diajukan sebagai warisan budaya & alam. “Karena Yogyakarta merupakan perwujudan kombinasi antara alam seperti Gunung Merapi hingga Pantai Parangtritis, hingga warisan nilai budaya yang semuanya istimewa. Tetapi akan kita ajukan sebagai warisan kebudayaan (cultural heritage city) saja,” jelas dia.
Kepala Dinas Kebudayaan DIY, Umar Priyono menuturkan, ide untuk mengajukan Yogyakarta sebagai World Heritage City berasal dari Pemda DIY sejak 2014. Sebab Yogyakarta memiliki keistimewaan yang tak dimiliki oleh kota lain di seluruh dunia seperti sumbu filosofis dan garis imajiner.
“Keduanya sudah ada kajian ilmiahnya dan akan turut diajukan. Nggak ada kota di dunia yang punya dua hal itu. Kami optimis dapat predikat itu,” ucap Umar.
Menurut Windu Nuryanti selaku Ketua Delegasi Indonesia di Unesco, memperoleh predikat World Heritage City tidaklah mudah.
Menengok pihaknya membutuhkan waktu 12 tahun untuk memperjuangkan Subak Bali memperoleh predikat tersebut. Namun dia yakin Yogyakarta tidak akan waktu selama itu.
“Dulu Bali lama karena dalam mengisi dokumen tidak seperti diharapkan. Belajar dari situ, kami sudah tahu strateginya,” tukas mantan Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI ini.
Baik zona pendukung, zona buffer, dan zona inti.
“Setelahnya kita akan ajukan dokumen nominasi kepada Unesco. Dokumen tersebut merupakan hasil penelitian lapangan, dan didukung oleh Pemda dan masyarakat. Karena akan sulit lolos verifikasi ketika tidak didukung kedua elemen itu,” sambungnya.
Baca Juga: Korban Erupsi Gunung Merapi Bangun Museum Dokumenter Kebencanaan
Dendi pun mengungkapkan, sebenarnya pengaju nominasi dapat memilih satu diantara tiga kategori predikat Unesco. Adapun tiga kategori tersebut yakni warisan budaya, warisan alam, serta warisan budaya & alam. Sebenarnya, lanjut dia, Yogyakarta dapat diajukan sebagai warisan budaya & alam. “Karena Yogyakarta merupakan perwujudan kombinasi antara alam seperti Gunung Merapi hingga Pantai Parangtritis, hingga warisan nilai budaya yang semuanya istimewa. Tetapi akan kita ajukan sebagai warisan kebudayaan (cultural heritage city) saja,” jelas dia.
Kepala Dinas Kebudayaan DIY, Umar Priyono menuturkan, ide untuk mengajukan Yogyakarta sebagai World Heritage City berasal dari Pemda DIY sejak 2014. Sebab Yogyakarta memiliki keistimewaan yang tak dimiliki oleh kota lain di seluruh dunia seperti sumbu filosofis dan garis imajiner.
“Keduanya sudah ada kajian ilmiahnya dan akan turut diajukan. Nggak ada kota di dunia yang punya dua hal itu. Kami optimis dapat predikat itu,” ucap Umar.
Menurut Windu Nuryanti selaku Ketua Delegasi Indonesia di Unesco, memperoleh predikat World Heritage City tidaklah mudah.
Menengok pihaknya membutuhkan waktu 12 tahun untuk memperjuangkan Subak Bali memperoleh predikat tersebut. Namun dia yakin Yogyakarta tidak akan waktu selama itu.
“Dulu Bali lama karena dalam mengisi dokumen tidak seperti diharapkan. Belajar dari situ, kami sudah tahu strateginya,” tukas mantan Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI ini.
Sumber: TribunNews
ikut berdiskusi pada "Jogja Bakal Diajukan Sebagai World Heritage City"
Posting Komentar
Bagaimana pendapat anda tentang Berita Jadwal Sepak Bola tersebut, kawan?