Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Daerah Istimewa Yogyakarta menemukan 10 peripih di Candi Pewara, Kompleks Candi Prambanan. Sebanyak 10 peripih tersebut berisi emas, perak, batuan, dan biji-bijian.
"Peripih ini berada di lapisan bawah pondasi dan menjadi roh dari candi," kata Kepala Seksi Perlindungan, Pengembangan dan Pemanfaatan, BPCB Yogyakarta, Wahyu Astuti, Selasa (8/3/2016).
Peripih adalah benda-benda di dalam suatu wadah bertutup berbentuk persegi yang memiliki 9 sampai 25 lubang kotak-kotak yang disebut garbhapatra, dan dipendam di dasar (sumuran) candi. Selain itu, peripih juga disimpan pada ruangan kecil di bawah atap (sungkup) candi. Fungsinya adalah menghidupkan candi agar dapat digunakan sebagai tempat ibadah melalui suatu upacara peletakan peripih yang dinamakan garbhadana.
"Peripih ini berada di lapisan bawah pondasi dan menjadi roh dari candi," kata Kepala Seksi Perlindungan, Pengembangan dan Pemanfaatan, BPCB Yogyakarta, Wahyu Astuti, Selasa (8/3/2016).
Peripih adalah benda-benda di dalam suatu wadah bertutup berbentuk persegi yang memiliki 9 sampai 25 lubang kotak-kotak yang disebut garbhapatra, dan dipendam di dasar (sumuran) candi. Selain itu, peripih juga disimpan pada ruangan kecil di bawah atap (sungkup) candi. Fungsinya adalah menghidupkan candi agar dapat digunakan sebagai tempat ibadah melalui suatu upacara peletakan peripih yang dinamakan garbhadana.
Benda-benda peripih diantaranya adalah biji-bijian; manik-manik /batu-batu semi mulia; lempengan emas tipis (biasanya bertulisan mantra-mantra atau nama-nama dewa, dan mempunyai bentuk bermacam-macam seperti dewa, pendeta, naga, kura-kura, cakra, kerang bersayap (sangkha), wajra, pengusir lalat (camara), bunga teratai, lembu, kuda, atau gajah); miniatur lingga-yoni; mata uang logam; cincin; cermin perunggu; dan tulang binatang. Benda-benda tersebut merupakan simbol-simbol kedewaan, sebagai media bagi dewa untuk merasukkan zat inti kedewaannya dan perlambang dari panca maha bhuta (lima unsur alam), yaitu udara, tanah, air, api, dan angin. Peripih memegang peran penting dalam percandian, dapat dikatakan candi tanpa peripih ibarat raga tanpa jiwa.
Baca Juga: 6 Ruas Jalan di Kota Jogja Bakal Dibangun Taman Baru
Wahyu menuturkan peripih yang ditemukan beberapa hari lalu tersebut berada di kedalaman 160 sentimeter dari permukaan tanah. Peripih berukuran 39x21 sentimeter dengan ketebalan 8 sentimeter itu berbentuk persegi panjang.
Menurutnya, menjadi istimewa lantaran 10 peripih lengkap itu menjadi pertama kali dan satu-satunya yang ditemukan di Candi Pewara. "Biasanya satu candi hanya satu peripih, tapi di Candi Pewara ada sepuluh peripih di delapan penjuru mata angin dan dua peripih lain berada di tengah candi," kata dia.
Wahyu menunjukkan 10 peripih yang berisi mata uang emas, serta mata uang perak senilai satu saga, lempeng emas, tembaga, batu hijau, batu kaca bening, biji-bijian, dan sejumlah unsur yang belum terdeteksi. Ia memperkirakan usia peripih sekitar 1.100 tahun.
Sepengetahuan Wahyu, Candi Pewara dahulunya merupakan candi pemberian. Artinya, kata dia, sangat mungkin adanya perbedaan temuan peripih dengan candi lain. "Nanti kita akan coba cari yang lainnya," kata Wahyu.
Menindaklanjuti temuan itu, BPCB akan mencari tahu makna yang terkandung dalam 10 peripih itu, serta mencari lagi benda-benda serupa di sekitar candi.
Sumber: MetroTVnews
ikut berdiskusi pada "BPCP Temukan 10 Peripih Berisi Emas dan Perak di Candi Pewara Prambanan"
Posting Komentar
Bagaimana pendapat anda tentang Berita Jadwal Sepak Bola tersebut, kawan?